Namaku Dion, aku seorang siswa kelas 2 di salah satu SMA di kota Palangkaraya. Kali ini aku ingin memnceritakan pengalaman ngentotku dengan seorang siswi SMP. Namanya Echa, wajahnya cantik dan bertubuh mungil, dan menurutku Echa sangat seksi. Walaupun dia masih SMP tapi Echa sudah pintar berdandan dan cara berpakaian dengan gaya oke, sehingga dia terlihat seksi. Awalnya aku kenalan dengan Echa di rumah Andy. Andy mempunyai seorang adik cewek dan Echa adalah teman adiknya Andy. Waktu itu aku main kerumah Andy, dan kebetulan waktu itu ada Echa yang lagi ngerjain tugas bareng adiknya Andy. Dari pertama aku melihat Echa, aku langsung terpesona dengan wajah cantiknya, tubuh mungil dan gayanya yang centil.
Aku mengajaknya kenalan dan dari situlah awal aku mengenal gadis yang akan jadi mangsaku…hehehe..apaan coba… bila aku sudah naksir dengan cewek maka aku gak akan membiarkan waktu berlalu tanpa melakukan aksi. Mulai sejak itu aku melakukan pendekatan. Hampir tiap menit aku sms dia. Dan smsku selalu disambut dengan hangat. Merasa di beri angin akupun semakin bersemangat beraksi. Aku menelpon dia sampai akhirnya aku berhasil mengajak dia jalan. Aku hanya butuh waktu tiga hari untuk mengatakan cinta pada Echa yang pada akhirnya Echa pun menerima cintaku. Yeah…semenjak jadian akupun disibukkan dengan profesi baruku..ngojek..hehehe…menjemputnya pulang sekolah, mengantar kemana dia minta…dan aku juga sering membawanya mampir kerumah.
Dirumah, aku Cuma tinggal berdua dengan kakakku. Kakakku sudah bekerja dan bekerja dari pagi sampai sore. Sehingga dari pulang sekolah aku cuma sendirian dirumah. Maka dari itu aku sering mengajak Echa kerumahku.
Hari itu aku janji sama Echa kalau aku akan menjemputnya sepulang sekolah. Kebetulan hari itu ada acara disekolahku sehingga aku pulang lebih awal. Pukul 12.45 aku sudah menunggui Echa di depan sekolahnya. Tidak lama aku menuggu, aku melihat siswa-siswi SMP keluar dari gerbang sekolah dan dari kerumunan aku melihat Echa. Echa langsung melambaikan tangan dan melemparkan senyum termanisnya kearahku. Aku pun membalas lambaian tangannya dan memberikann senyuman dengan senyuman yang tak kalah manisnya.
“sudah lama nunggunya..?” tanyanya ketika sampai di dekatku.
“nggak kok, yuk naik..” jawabku lembut. Kemudian menyuruhnya naik ke motorku. Kami pun berdua langsung meluncur kerumahku.
Sesampai dirumah, aku langsung mengajak Echa masuk ke kamarku. Echa pun tak canggung lagi masuk ke kamarku karena ia sudah terbiasa masuk ke kamarku. Karena setiap aku ajak kerumahku, aku selalau mengajaknya masuk ke kamarku. Di kamarku ini kami sering berciuman, berpelukan, dan bahkan pernah membuka baju dan branya. Waktu itu aku juga mencoba membuka celananya tapi Echa menolak. Namun bukan Dion namaku kalau aku menyerah begitu saja sampai aku mendapatkan apa yang aku inginkan.
Hari ini misiku adalah melucuti celananya…nyami…
“Cha, sini dong..” aku memanggil Echa yang lagi asyik melihat koleksi komikku.
“Bentar” jawabannya cuek sambil terus melihat-lihat koleksi komikku. Aku yang sudah gak sabar segera menghampirinya.
“lebih penting komik ya dari pada aku..?” tanyaku sambil memegang bahunya dari belakang.
“bukannya gitu sayank…lebih penting ayank dong..” katanya seraya berdiri..
Aku langsung memeluknya dari belakang lalu kuciumi lehernya yang putih bersih.
“eehmmm..ayank, geli tau..” katanya sambil menggeliat kegelian..
Gak Cuma sampai disitu. Aku juga meremas payudara mungiilnya dari belakang.
“Cha, bajunya dibuka ya sayank…?” bisikku. Echa mengangguk pelan mengiyakan.. tanpa buang-buang waktu, aku segera melepas baju seragam Echa, kemudian aku melepas pengait branya. Bibirku masih menempel di leher Echa. Lalu turun menyusuri tengkuk dan punggungnya. Lalu aku memulai menjilati tubuh bagian belakangnya. Tubuh Echa menggeliat kenikmati.
“Eemmhh…achh…sayank, geli…” rintih Echa. Aku tidak memperdulikan rintihan Echa lagi, aku terus melancarkan aksiku. Kubalikkan tubuh mungil Echa, terlihat olehku sepasang payudara mungil yang indah dan ranum. Kujilati payudaranya dan ku hisap puting susunya. Echa mendesah kenikmatan dan menggeliat semakin menjadi.
“Aaaaccchhh…….aaahhh…terus yank…hisap terus..eeemh..’ desah echa sambil meremas rambutku. Aku terus menikmati sepasang payudara ranum didepan mataku…ciuman dan jilatanku terus turun ke perut. Kemudian aku mencoba membuka pengait roknya, tapi Echa mencegahnya dengan menangkap tanganku.
“jangan sayank..Echa takut..”
"Takut kenapa..?" tanyaku.
“echa takut hamil, Echa kan masih SMP, kalau Echa hamil gimana.?” Katanya polos.
“sayank, gak usah takut, sayank gak bakal hamil kok..kalaupun Echa hamil aku pasti tanggung jawab kok..” kataku meyakinkannya.
“bohong..!!!” ucapnya sambil menatapku tajam.
“sayank masih belum percaya sama aku..?” tanyaku. Echa hanya diam dan menundukkan kepalanya
“Sayank, aku benar-benar sayang sama kamu. Aku rela ngelakuin apa aja demi kamu. Apa kamu juga sayang a sama aku.? Tanyaku lagi.
“sayang banget, Echa benar-benar sayang sama ayank..”
“kalau gitu ayank juga mau kan ngelakuin apa aja buat aku.?”
Echa hanya menjawab dengan anggukan kecil. Aku tersenyum menatapnya, kemudian aku mengecup bibir tipisnya, sambil meremas payudaranya. Dan sekali lagi aku mencoba melepas pengait roknya sambil terus melumat bibirnya. Kali ini Echa diam, dia gak mencoba mencegahku. Setelah aku melepaskan roknya lalu aku melepaskan celana dalamnya. Dadaku langsung berdegup kencang saat melihat memek Echa yang hanya dihiasi bulu-bulu tipis. Aku mengarahkan tanganku ke memek Echa lalu kuelus-elus memeknya..
“eemmh….geli banget yank…aaaahh….
Aku terus menggosokkan jariku di memek Echa sambil menciumi lehernya..
Echa memintaku untuk melepa semua pakaianku..tampa diminta dua kali aku langsung melepas semua pakaianku. Echa sempat kaget melihat ukuran penisku yang lumayan besar. Awalnya Echa takut untuk memegang penisku, maklum lah ini pertama kali buat dia. Kuambil tangannya lalu kuarahkan ke penisku.
“pegang aja sayank” kataku.
Echa pun memegang penisku dengan perasaan malu-malu terlihat pada wajahnya yang memerah. Aku kembali melumat bibir Echa dan mengelus-elus memeknya sambil merasakan nikmatnya penisku yang di elus Echa.
“Eemmm…eemmmmhhh…” echa mendesah tertahan…
Kurasakan memek echa mulai basah. Aku yang sudah gak sabar langsung menggendongnya dan merebahkan tubuh Echa diatas kasur. Aku kembali dengan ganas menciumi bibirnya. Echa pun kini mulai berani meremas dan mengocok penisku tanpa harus di komandoi.
“aaahhh…” aku mendesah kenikmatan “ terus yank..enak banget..”
Echa pun semakin liar. Kini ia leher dan dadaku. Kali ini Echa benar-benar membuat aku kenikmatan.
“emh..terus yank..eemh…, ayank jilatin juga dong penisku..” pintaku di selah desahanku.
Echa terus menjilati dadaku yang perlahan lahan turun ke perut dan akhirnya turun ke penisku. Echa mulai menjilati ujung penisku, kemudian batang penisku..kemudian echa memasukkan penisku ke dalam mulutnya sambil memainkan lidahnya pada penisku.
“aaahhhk..yank..enak banget ..terus..aaahh..ahh..” desahku..
Echa terus mengocok penisku dengan mulutnya. tak lama kemudian tiba-tiba Echa melepaskan emutannya…
“ kenapa..?” tanyaku dengan sedikit kecewa.
“emangnya ayank doing yang pengen enak..? echa juga pengen..”
“hem… dasar. Eh yank, kok oralnya jago baget sih..? ayank udah pernah sama cowok lain ya?’ tanyaku curiga.
“yee..sembarangan..nggak lah…echa pernah liat video di HPnya kakak..hehehe..” jawabnya sambil tersenyum centil…
“huuu dasar, ayank malu-malu mau nih…” kataku sambil mencubit hidungnya.
“hehehe..ayank, echa pengen ngerasain memek echa dijilatin kayak di video itu” pintanya manja. Aku hanya tersenyum. Aku membaringkan tubuhnya dan kurenggangkan kedua pahanya. Aku pun mulai menjilati memek Echa. Ku mainkan lidahku di klitorisnya.
“aaaachh…Emhh…terus yank..oouh…nikmat banget..” echa mendesah dan menggeliat sambil meremas payudaranya sendiri.
“eeemmhhh..ayank..oouh..enak yank..aahh..ah..” Echa terus mendesah sambil mengangkat pinggulnya. Echja menekan kepalaku ke memeknya sambil meremas rambutku dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya masih terus meremas payudaranya sendiri, aku tyerus memainkan lidahku di memek Echa, sesekali aku menusukkkan lidahku ke lubang memeknya.
“aaahhh…aahhh..ayank..echa ga kuat…emhh…”
“yank, aku masukkan penisku ya?’tanyaku penuh harap.
Echa mengangguk tanda setuju.
Aku langsung mengambil posisi untuk memasukkan penisku ke memeknya. Kusukkan penisku ke lubang memeknya.
“aaahhkk..sakit yank, pelan-pelan…” rintih echa sambil memegang pinggangku. Aku terus mendorong penisku masuk ke lubang memeknya.
“aaaaahhhhkhh…sakit yank, sakit banget..” jerit Echa..
“tahan ya yank, sakitnya cuma sebentar kok..” kataku meyakinkannya. Aku menarik penisku kemudian mendorongnya kembali masuk ke memeknya. Kali ini kusentakkan penisku dengan keras .
“aaahhhkkk..udah yank, sakit banget.” Echa menjerit kesakitan. Kini penisku sudah amblas seutuhnya ke dalam memek Echa. Aku langsung melumat bibir Echa untuk meredamkan suaranya dan menenangkannya. Aku terus melumat bibirnya sampai Echa mulai tenang dan membalas lumatanku..
Dengan pelan aku mulai memaju mmundurkan penisku.
“eemmhhh…eemmmhh…” echa mulai mendesah tertahan. Aku melepaskan lumatan bibirku. Aku kini focus pada penisku. Aku memaju mundurkan penisku. Semakin lama semakin cepat.
“Eeemmmhh..ayank…terus..”
Kini echa mulai mendesah kenikmatan..
“aaahhh…udah gak sakit lagi kan..? “ tanyaku sambil terus mengocok penisku di dalam memeknya.
“aaahhh…yank..eemmhhh..sekarang enak banget yank…oouuh…” ujarnya di selah desahannya.
Aku mencabut penisku dan membalikkan tubuhnya Echa. Lalu kuangkat pantatnya. Aku melihat ada bercak darah di memek Echa. Tapi aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku mulai memasukkan lagi peniskuy ke memek Echa dari belakang.
“oouuuhhh…yank…masukin terus…aahhh…”
Aku kembali mengocok penisku di dalam memek Echa..
“ooouuh…ayank, memek ayank enak banget..” kataku pelan..
“eeemmmhhh…penis ayank juga enak banget di memek Echa..ooouuh…terus yank…aahhh…” desahan echa semakin liar membuat aku semakin menggila.
“aahhh..ayank Echa mau keluar..oouuuhhh…aaahh…aaahhh..ayank, echa kelaur…aaaaahhhhh…
“keluarin aja yank”
Tubuh echa mengejang, tangannya mencengkram spay kasur. Aku terus mengocok penisku di dalam memek Echa. Desahan echa kini melemah..mungkin dia kelelahan. Tapi aku belum sampai klimaks. Aku terus menggerakkan pinggulku sampai akhirnya aku merasakan tubuhku menegang seperti ada yang mau keluar dari penisku.
“aahhh…yank enak banget..aku mau keluar yank..aaahhh”
“eeemmmhhh…jangan dikeluarin di dalam yank…,echa takut hamil…eeemmmhhh” ujarnya disela-sela desahannya.
Aku gak menghiraukan omongan echa. Aku terus menggenjot penisku sampai akhirnya aku mengeluarkan spermaku di dalam memek Echa. Echa kaget dan langsung mencabut penisku dari memeknya. Jadi sebagian spermaku keluar dan sudah muncrat mengenai pantatnya..
“ayank..kok dikeluarin di dalam sih..kalau echa hamil gimana?” ujarnya dengan nada menyesalkan kelakuanku.
“habis enak banget sih..rasanya nggak mau dicabut. Hehehe..” kataku sambil merebahkan badanku disampingnya. Kemudian kupeluk tubuh mungilnya lalu kukecup keningnya..
“ayank, nggak usah taku..kalau ayank hamil aku pasti tanggung jawab kok.” Rayuku menenangkannya.
“janji ya?”
“iya, aku janji” jawabku meyakinkannya.
Semenjak kejadian itu kami sering melakukannya lagi. Dan hubunganku dengan echa terus berlanjut sampai aku lulus SMA dan sekarang Echa sudah kelas 3 SMA.
Kisah Mesum Rio
kumpulan kisah nyata, mesum, ngentot, ngentot anak SMP, ngentot anak SMU, ngentot mahasiswa, ngeseks.
Selasa, 22 November 2011
Jumat, 23 September 2011
Memek Anak Dancer
Namaku Wisnu, aku salah satu pelajar SMA di kota Palangka Raya. Kisahku ini adalah kisah nyata tentang aku dan salah seorang anggota team dancer sekolah kami. Namanya Vany. Vani seorang gadis dengan tubuh langsing, kulit putuh bersih dengan wajah tergolong cantik . Yang membuat aku makin tergila-gila sama Vany adalah taketnya yang lumayan besar. Sering aku membayangkan toket vany yang masih dilapisi seragam putihnya. Vany termasuk cewek yang supel, pintar bergaul dan tidak pilih-pilih dengan siapa ia ingin berteman dan itu memberi dia nilai lebih dimataku. Sering aku memperhatikan vany yang sedang latihan nge-dance dengan teman-temannya di gedung olah raga sekolah selepas jam sekolah. Hari itu Vany dan teman-temannya sedang latihan. Aku langsung masuk ke dalam gedung seraya berteriak pada vany dan teman-temannya.
''aku mau liat kalian latihan. Bolehkan..?''
''boleh-boleh aja'' kata Lusi dengan gaya centilnya. Lusi terkenal paling centil di sekolah. Lusi juga lumayan cantik. Mereka melanjutkan latihan mereka tanpa menghiraukan aku lagi. Waktu itu pandanganku hanya tertuju pada Vany. Aku paling suka melihat Vany nge-dance. Gayanya enerjik, dan paling seru adalah toketnya yang meloncat-loncat seirama dengan gerakan tubuhnya. Mataku tak pernaha lepas dari Vany sampai mereka selesai latihan. Karena diluar lagi hujan maka terpaksa kami tidak jadi pulang. Kami menunggu sampai hujan reda, namun sialnya makin lama hujannya makin deras. Hari sudah gelap, Lusi dan teman-temannya yang lain nekat menerobos hujan untuk pulang kerumah masing-masing. Sekarang tinggal aku dan Vany. Vany sudah beberapa kali mencoba menghubungi kakaknya untuk menjemputnya. Tapi gak ada jawaban dari kakaknya..
''uda gelap ni Van, kok kamu belum dijemput juga seh..?'' tanyaku prihatin.
''ga tau ni Wis, lagi pada sibuk kali sampai lupa ama aq'' jawabnya dengan wajah cemberut.
Kelihatannya Vani sudah mulai bosan menunggu, dan hari pun semakin gelap. aku kasihan sama dia. Akhirnya aku menawarkan dia untuk nekat menerobos hujan dan Vany pun setuju. Jadi kami pun pulang dengan berhujan-hujan. Aku mengantar Vany sampai kerumahnya. Sesampai dirumahnya, Vany menawarkan aku mampir kerumahnya.
''masuk dulu yuk, Wis''
''gak ah, uda basah kuyup gini'' jawabku basa-basi padah ingin sekali aku mampir kerumahnya.
''gak apa-apa kok, Wis. Ntar aku pinjami baju kakakku. Skalian ntar aku buatin minuman anget. Anggap aja ucapan trima kasihku karena kamu uda mau ngantarin aku pulang''
Akhirnya aku tidak bisa lagi nolak ajakan dia. Akupun masuk kerumah Vany.
''orang-orang rumah pada kemana, kok sepi'' tanyaku.
''gak tau juga. Mungin ada urusa diluar kale'' jawab Vany yang tidak kelihatan memperdulikan kemana mereka pergi.
Wah enak ni bedua-duaan dengan cewek cantik hujan-hujan gini. Batinku.
Vany memberikan aku handuk dan pakaian ganti. Aku langsung mengganti pakaianku yang basah di kamar mandi. Waktu aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Vany sedang membuat sesuatu di dapur. Vany mengenakan celana pendek warna putih dan baju ketat yang warna putih pula. Pas banget dengan warna kulitnya yang putih mulus. Lekuk-lekuk tubuhnya yang indah terlihat dengan jelas. Seksi sekali apalagi melihat pahanya yang putih mulus membuat jakunku naik turun menelan liur. Tiba-tiba penisku menegang. Berrrr...
''lagi ngapain Van..?'' sapaku
''eh, ini Wis, lagi bikin teh anget'' jawabnya setenga kaget '' dingin-dingin gini kan enak minum yang anget-anget''
''bener tu, apalagi ditemani cewek cantik kayak kamu'' godaku
''ah Wisnu, biasa aja kali. Gak usah ngerayu sgala'' jawabnya tersipu malu.
''emang kenyataannya gitu kok. Kamu tu emang cantik Van'' pujiku lagi. Pipi Vani bersemu merah karena malu. Kuraih tangan Vany, kuremas pelan..
''Van, sebenarnya aku sudah lama naksir kamu, tapi aku ragu untuk nyatainnya, kayaknya saat ini adalah momen yang pas buat ngungkapin perasaanku''
Vany cuma diam dan tertunduk.
''gimana Van.? Aku mau tau bagaimana perasaan kamu ke aku'' lanjutku lagi.
''emm...emang kamu serius ama aku..?''
''iya, aku serius ama kamu'' ucapku meyakinkannya.
''apa buktinya kalau kamu serius ama aku..?'' tanyanya kemudian.
Aku bingung dengan pertanyaannya kali ini. Aku ga tau dengan cara apa aku membuktikannya. Namun akhirnya aku dapat ide. Aku mendekatkan wajahku ke wajah Vany. Perlahan-lahan dan akhirnya bibirku menempel di bibir Vany. Vany hanya terdiam. Aku memberanikan diri untuk melumat bibirnya. Aku memasukkan lidahku ke mulutnya. Kini Vany bereaksi. Lidah Vany mengikuti irama lidahku. Lidah kami saling membelit. Nafas Vany sudah mulai tidak teratur. Vany mengalungkan kedua tangannya di leherku. Ciuman kami semakin panas. Aku mulai berani meraba tubuh Vany. Kuusap naik turun punggunggnya untuk memberikan rangsangan. Lama-kelamaan tanganku semakin berani. Kini tanganku berpindah ke payudaranya yang empuk yang masih terbungkus baju. Vany tidak menolak, malah aku mendengar dia mendesah kecil. Ciumanku perlahan turun sesenti-demi sesenti hingga akhirnya sampai keleher Vany. Desahan Vany semakin terdengar jelas. Aku terus menciuminya sabil terus meremas payudaranya. Aku mengangkat baju Vany, ternyata dia tidak memakai bra...aku langsung menjilat payudaranya yang besar. Aku hisap puting susunya yang berwarna kemerahan. Sedangkan tanganku yang lain sibuk meremas payudaranya yang lain.
''aaaccchhh....eemmh...Wisnu, enak banget Wis...terusss...''
Desahan Vany semakin menjadi-jadi. Aku menarik lepas celana Vany. Kini tinggal celana dalam warna merahnya yang membungkus gundukan kecil yanga indah di selangkangan Vany. Aku mengusap-usap memek Vany dari laur CDnya. Terasa CD Vany mulai basah. Aku memasukkan tanganku dibalik CDnya. Aku memasukkan jari tengahku ke dalam memek Vany sambil. Vany merintah kenikmatan.
“aaach…Wisnu nikmat banget.. terus Wia, masukkan lebih dalam lagi Wis..emmh..”
Vany terus mendesah kenikmatan. Kulepas CD Vany. Kubalikkan tubuh Vany. Kuminta dia sedikit membungkuk. Kedua tangannya bertopang pada meja dapur. Aku segera melepas celana pendek yang aku pakai. Akupun sudah telanjang bulat karena aku memang tidak memakai CD. Aku langsung mengarahkan penisku ke memek Vany. Perlahan-lahan kudorong penisku masuk ke dalam memek Vany. “aaachh…” Vany menjerit tertahan ketika penisku mulai menerobos masuk ke memeknya. Memek Vany terasa sempit. Tapi dengan usahaku yang gigih akhirnya seluruh penisku berhasil masuk ke dalam memek Vany.
“emhh…enak banget Wis…”
“memek kamu sempit banget Van..aahk..”
Aku mulai menyodok-nyodok memek Vany dari belakang. Vany terus mendesah kenikmatan sambil menggerakkan pinggulku maju mundur, aku menciumi tengkuk dan punggung vany.
“aacch..enak Wis,..terus Wis..”
“iya Van, nikmat benget..aachh…”
Aku merasa memek Vany mulai berdenyut-denyut. Mungkin Vany sudah mencapai klimaks. Entah yang keberapa…
“terus Wis..emhh..aku hamper keluar Wis…”
“tahan dulu Van, aku juga uda mau keluar” aku menggerakkan pinggulku semakin cepat..aku merasakan ada sesuatu yang mau keluar dari penisku…seluruh badanku mengejang..saat itu aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat. Begitu juga dengan vany, tubuhnya mengejang. Menjerit kenikmatan…”aaaaachhh…aku mau keluar Van..” jeritku
“keluarin di dalam aja Wis..”
Akhirnya aku mengeluarkan spermaku di dalam memek Vany. Aku memeluk Vany dari belakang. Tubuhku terasa lemas..begitu juga dengan Vany..akhirnya aku dan Vany roboh dan terduduk di dapur.
Semenjak kejadian itu, aku dan Vany sering mengulangi lagi petualangan liar kami. Kadang kami melakukannya di rumahnya, terkadang di kostku, bahkan terkadang kalau sudah gak kuat nahan nafsu, kami melakukannya di alam terbuka.
Jumat, 16 September 2011
Ku rengguk keperawanan Lisa
“Ehem…” sebelumnya aku memperkenalkan diriku. Namaku Ares, umur 18 tahun. Aku memiliki tinggi badan 168 cm dengan berat 70 kg.warna kulitku sawo matang, kata teman-teman cewekku sih aku manis.Aku Cuma lulusan SMU yang mempunyai hobby musik.Kisahku ini berawal dari hoby musikku ini karena dari hobyku ini aku jadi banyak kenalan cewek-cewek cantik. Dari sekian banyak teman-teman cewekku, salah satu dari mereka ada yang diam-diam suka sama aku. Dia adalah Lisa, dia pelajar dari salah satu SMU di kotaku.Orangnya lumayan cantik, kulitnya putih bersih. Bodinya boleh dibilang memiliki nilai 8,5. Dari nilainya itu kalian sudah pasti bisa membayangkan betapa seksinya dia kalau sedang nungging..berrr…
Sebenarnya aku juga suka sama lisa, tapi aku pikir belum waktuya buat nembak dia. PDKT dululah..hehe…
Hari ini adalah hari minggu dan hari ini aku dan teman-teman bandku udah janjian untuk latihan musik.Mumpung hari libur jadi aku sekalian ngajak Lisa buat ikut menemani kami latihan dan ternyta Si Doi mau.Kesempatan ini buat PDKT pikirku.Akupun menjemput dia dirumahnya. Sesampai aku dirumahnya, Lisa sudah menunggu diteras rumahnya. Dia memakai baju warna putih yang ketat dan tipis. Otomatis branya yang berwarna merah terlihat jelas dibalik baju tipisnya.
“Hei Res..” sapanya dengan suaranya yang lembutu dan seksi.
“uda siap kah ni..?” tanyaku
“ga liat apa, orang uda cantik-cantik gini..?!” katnya sambil tersenyum centil.
Hari ini Lisa kelihatan lebih cantik dari hari biasanya. Banjunya yang ketat dan tipis ditambah dengan celana jeans pendek membuat dia kelihatan sangat cantik dan seksi..
“ya udah,ayo kita berangkat, teman-teman uda pada nunggu di studio” ajakku.
Aku dan Lisa langsung meluncur menuju ke studio.Sesampai di studio aku dan teman-teman bandku langsung latihan, sedangkan Lisa asik duduk melihat kami latihan.Sesekali aku melihat dia tersenyum ketika mata kami sedang beradu. Aku tak tahu apa arti dari senyumannya itu.
Selesai latihan, kami langsung pulang.
“kamu mau langsung pulang ke rumah, Lis.? Tanyaku.
“hemm..gak ah. Ini kan hari minggu, Res. Sayang dong kalu dilewatin gitu aja” jawabnya.
Senang sekali aku mendengar jawabannya.Berarti kesempatan ku buat PDKT masih panjang. Batinku.
“trus, kita mau kemana nih.?”
“Terserah Ares aja deh, aku ikut aja” ucapnya sambil senyam-senyum.
“hemm…sebenarnya aku capek Lis, gimana kalau kita ke kost-ku aja..?” ajakku
“boleh, sekalian aku mau lihat kamar kostnya Ares, hehehe…pasti berantakan deh..”
“ya kalau berantakan kan ada kamu yang rapi-in, hehehe…”candaku..
“boleh, tapi harus ada bayarannya dong” candanya pula.
“gampang deh, ntar bisa diatur”
Aku dan Lisa langsung meluncur ke kost-ku.Ga lama kemudia kami telah samapai di kost-ku yang memang tidak jauh dari studio tempat kami latihan tadi.
“tu kan, beneran. Berantakan banget” kata Lisa ngejek.
“maklum lah, namanya juga kamar cowok, Lis, hehehe…” ujarku tertwa. Diapun ikut tertawa.
“aku mandi dulu ya” ujarku kemudian sambil berlalu menuju ke kamar mandi.
Di kamar mandi tiba-tiba aku teringat waktu diatas motor tadi. Terasa sepasang payudara yang lumayan besar menempel di punggungku.Penisku langsung bangun.
“res…buruan dong” teriak kecil Lisa di balik pintu kamar mandi mengagetkanku dari lamunan.
“yabentar…sebentar lagi selesai kok”
Selesai mandi, aku langsung keluar dengan hanya memakai handuk yang kulilitkan di pinggangku.Terlihat Lisa sedang duduk diatas kasur sambil melihat-lihat foto-foto yang ada diatas meja kecil disamping kasur.Aku langsung menuju ke lemari pakaian yang letaknya di samping meja kecil.Belum sempat aku menggapai pintu lemari tiba-tiba kakiku yang basah terpeleset dan aku tak dapat menjaga keseimbanganku.Akhirnya aku sukses terjatuh, celakanya tubuhku terjatuh kearah Lisa dan menindih tubuh Lisa yang langsung terbaring di atas kasur. Parahnya lagi tanpa kusengaja tanganku memegang payudara lisa. ''maaf Lis'' katagu gugup penuh rasa bersalah.
''ga apa-apa'' jawab Lisa santai.
Posisiku masih diatas tubuh Lisa, aku menatap wajahnya dalam-dalam, kulihat pipinya memerah.Ku dekatkan wajahku ke wajah Lisa.Lisa memejamkan matanya.
''wah lampu hijau ni'' pikirku..
Aku langsung melumat bibir merah Lisa...awalnya Lisa cuma diam. Gak ada reaksi.Tapi lama kelamaan Lisa mulai membalas ciumanku.Dilumatnya bibirku dengan ganas.Ciuman kami semakin panas.Ciumanku pindah ketelinga Lisa, kugigit kecil daun telinganya.Lisa merintih kegelian.Ciumanku turun ke leher Lisa.
''emh...geli Res'' desah Lisa. Aku sudah tidak memperdulikannya lagi, aku terus menciumi lehernya.Ciumanku perlahan turun ke bawah kearah bukit kembar yang indah.Kuciumi dan kuraba payudaranya uang masih terbungkus dengan baju putihnya yang tipis.
''ahh...emhh...geli Res'' Lisa terus mendesas. Kutarik keatas baju Lisa.Lisa hanya diam, artinya tidak ada penolakan.Terlihat payudarahnya yang putih menyembul keluar dari bra merahnya.Perlahan-lahan ku buka pengait branya.Kini sepasang bukit kembar terpangpang di depanku.Payudaranya yang besar dan berwarna putih bersih.Puting susunya yang imut-imut dan masih berwarna merah muda membuat napsuku semakin menjadi-jadi. Kuciumi payudara kirinya dan ku isap puting susunya dan sesekali kumainkan dengan ujung lidahku sedangkan disisilain tanganku sibuk meremas payudara kanannya.
''ach...terus Res...emhh, enak banget''. Lisa terus mendesah.Desahannya membuat aku lupa diri.Ciumanku perlahan turun ke perut rampingnya sambil tanganku sibuk membuka celananya.Paha Lisa sangat putih.Ciumanku pindah keselangkangan Lisa.Kujilati vaginanya yang masih terbungkus CD. ''Oh..yeah..desah'' Lisa kenikmatan. Perlahan ku lepas celana dalamnya.Kini terlihat gundukan kecil yang sangat indah.Bibir vaginanya berwarna merah mereka.Tidak sabar rasanya aku ingin memasukkan penisku ke vaginanya.Aku usap-usap klitoris vaginanya dengan ibu jariku.
''oh...yes'' desahnya
Aku menenggelamkan kepalaku ke selangkangan Lisa.Kuciumi vagina Lisa.Kumainkan klitorisnya dengan ujung lidahku.
''aaaccchh...emmh...Res..nikmat baget...terus Res...aaacchhhkk...'' desah kecil Lisa berubah jadi rintihan liar..Lisa mengangkat kepalaku dari vaginanya.Dia bangun dan langsung melumat bibirku.Tangannya menarik haandukku hingga terlepas dari pinggangku.Kini aku telanjang bulat.Tangannya langsung meremas penisku yang sudah tegang dari tadi. Aku berdiri dan posisi panisku berada tepat di depan bulut Lisa yang masih duduk. Lisa dengan tanggap menangkap maksudku.Dia langsung membuka mulutnya dan memasukkan penisku kemulutnya.Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa saat lidah Lisa menyentuh batang bagian bawah penisku.Lis memaju-mundurkan kepalanya...aku semakin merasakan kenikmatan yang luar biasa...kucabut penisku dari mulutnya.Aku sudah tidak sabar lagi ingin menikmati memeknya yang indah itu.Kurebahkan tubuh bugilnya dan kulebarkan selangkangannya...aku mengarahkan penisku ke memek Lisa.Perlahan kumasukkan penisku ke vagina Lisa. Memek Lisa terasa masih sagat sempit...
'' aaa...aa...ah...sakit Res..pelan-pelan..''
Aku yang sudah dikuasai napsu tidak memperdulikan jeritan Lisa lagi.aku terus mendorong penisku ke dalam vagina Lisa . lisa menjerit kesakitan..akhirnya seluruh penisku masuk ke vagina Lisa. kutahan beberapa menit penisku di dalam vagina Lisa, sambil kulumat bibirnya. kutarik perlahan penisku dan kudorong kembali masuk. tak ada jeritan. sepertinya Lisa sudah tidak merasa kesakitan lagi. aku mempercepat ritme permainanku. tadinya tak ada jeritan, kini kembali ia mengeluarkan suaran namun kali ini adalah rintihan kenikmatan.aaahhh...Res..nikmat banget..terusin Res..emhh..aku sayang kamu Res.. oohh.. Lisa mendesah dan merintih kenikmatan.omongan yang keluar dari mulutnya sudah tidak terkontrol lagi. aku menggerakkan pinggulku samakin cepat. terdengar rintihan Lisa semakin merdu ditelingaku.aku merasakan kenikmatan yang amat tersa di penisku. denyutan-denyutan dari dalam vagina Lisa..Lisa sudah sudah mencapai klimaks pertamanaya.kucabut penisku dari vaginanaya..kulihat ada bercak dara di penisku serta diatas kasur. rupanya Lisa masih perawan. ini yang pertama kali baginya. kubalik tubuh Lisa. sekarang Lisa berada dalam posisi tiarap. kunaikkan pantatnya. dan kumasukkan kembali penisku ke vaginanya dari belakang ala dogie style. kali ini penisku masuk dengan lancar , tidak sesulit waktu pertama kali tadi. aku menggerakkan pinggulku dengan cepat, Lisa mengimbangi gerakanku dengan memaju mundurkan pantatnya.."ahhh...terus Res..terusin..enak banget Res..oh..Lisa sayang sama Ares..ahhh.."
"aku juga sayang sama kamu Lis" jawabku
"ahhh..Lisa, aku hampir keluar....keluar di dalam atau diluar.." tanyaku..
"jangan didalam Res, diluar aja, aku takut hamil.."
aku merasakan seluruh otot tubuhku mengejang. aku mersakan ada sesuatu yang mendesak keluar dari penisku. aku mencabut penisku. kuarih tangan Lisa. kuminta Lisa untuk mengocok penisku..penisku pun muncrat dan mengenai tubuh Lisa. Tubuhku tersa lemas..aku langsung berbaring diatas tubuh bugil Lisa ..Lisa memeluk tubuhku dan berkata "apa kamu benar-benar serius sayang sama aku, Res?"
"Aku serius, Lis.aku mau kamu menjadi cewek aku" jawabku kemudian mencium keningnya. Lisa tersenyum bahagia sambil kemudian memeluk tubuhku erat..kami pun tertidur kelelahan dalam keadaan bugil.
Kamis, 15 September 2011
Ku entot Pacar Temanku
Namaku Endru, aku akan bercerita tentang kisah mesumku dengan pacar temanku. kisahku ini terjadi pada tahun 2002, umurku pada waktu itu masih 18 tahun. Waktu itu aku dan ke empat temanku menyewa sebuah kost dan masing-masing kami memegang 1 kunci kamar kost. pada hari itu kost sedang kosong, ketiga temanku sibuk, entah apa yang mereka sibukkan.. aku baru saja sampai di kost, baru pulang dari belanja buat makan malam. sekitar 15 menit aku duduk tiba-tiba aku mendengar suara motor si Rendi. aku langsung beranjak menuju ke jendela. Randi sedang membawa seorang cewek dengan wajah yang sangat cantik, kulitnya putih bersih, tinggi badannya sangat proporsional. perfek banget. ketika mengetahui kalau cewek yang dibawanya itu pernah naksir sama aku, aku langsung berlari ke belakang dan sembunyi di dalam kamar mandi. Awalnya aku ga tau kalau ternyata si rendi dan amel ( ceweknya rendi ) itu sudah terpengaruh alkohol. Dari dalam kamar mandi aku dengar suara rintihan amel, terang aja aku penasaran sama apa yang mereka lakukan. Dari situ munculah niat isengku untuk melihat apa yang mereka lakukan. Aku membuka pintu kamar mandi pelan-pelan untuk mengintip. Aku lihat rendi dan amel sedang berciuman, dan tangan rendi dengan asik meremas payudara amel. Dan yang bikin penisku langsung keras adalah ekspresi wajah dan desahan amel yang menurutku 'WwoowW' amat sangat mengairahkan. Ditambah lagi sekarang rendi sudah membuka baju amel, dan terpampanglah sepasang payudara yang masih terbungkus dengan bra pink. Terlihat bra pink itu tampak susah untuk membungkus payudara amel yg brukuran cukup besar.
Rendi dengan buasnya menciumi dan menjilati tubuh amel yang sudah tanpa baju. Perlahan rendi membuka pengait bra amel, dan sekarang terlihat seutuhnya payudara amel yang sebelumnya hanya ada dalam hayalanku. Rendi semakin buas mencium dan menjilati payudara amel.. '' aaacccchh.... '' terdengar desahan amel yang bener-bener bikin aku ga tahan.
Rendi dengan cepat melepas celana dan celana dalam amel, begitu juga dengan amel, amel ga kalah buasnya dengan rendi, amel juga dengan cekatan melucuti seluruh pakaian rendi.. Merera berdua sudah tanpa busana sekarang, aku semakin ga sabar menunggu kelanjutannya.. Seperti nonton bokep aja pikirku, tapi kali ini live cuy, nyata didepan mataku. Aku melihat amel menggenggam dan mengocok penis Rendi. Rendi tampak mngeluh kenikmatan, ditambah lagi sekarang amel memasukan penis rendi kedalam vaginanya.. Amel dengan agresivnya menggerakan pinggul di atas tubuh rendi, terlihat rendi sangat kenikmatan dengan apa yang dilakukan oleh amel.. Tak mau kalah rendi membalikan tubuh amel. Sekarang permainan dikuasai sepenuhnya oleh rendi, rendi mengerakan pnggulnya ga beraturan, amel menjerit keras, entah itu jeritan ksakitan atau jeritan kenikmatan. Aku cuma mendengar suara mereka aja. Aku ga tahan kalau aku lebih lama melihat permainan mereka. Aku memilih untuk kembali smbunyi kedalam kamar mandi. Entah berapa menit aku sembuyi dikamar mandi sambil mendengarkan rintihan serta desahan amel yang bener-bener bikin aku ga kuat.. Aku kaget tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mandi tempat persembunyianku, awalnya aku sempat menahan pintu, tpi aku ga mau dia kaget dan menimbulkan suara berisik, akhirnya aku pasrah dan membiarkan pintu terbuka, ternyata orang yang membuka pintu itu adalah amel kontan aja amel kaget melihat aku ada dikamar mandi, untungnya amel ga teriak.
''ngapain kamu disini?'' tanyanya
''ee.. Anu.. Tadi aku kaget ada suara motor rendi, waktu aku intip lewt jendela, aku liat kamu sama rendi mau masuk ke kost, jadi aku sembunyi disini..'' jawabku dengan gugup.
''trus kamu denger yang tadi??'' kata amel..
Aku bingung mau jawab apa, aku cuma takut amel marah.
''i iya mel, tdi aku juga sempet liat apa yank kalian lakuin..'' jawabku..
Diluar dugaan ternyata amel ga marah samasekali.. Waktu itu amel masih dalam keadaan bugil, ya jelas laah jakunku turun naik menelan liur melihat tubuhbugil amel yang putih mulus.
'' kmapa ndru??'' kata amel yang heran melihat aku yang lagi bengong....
Aku kaget..
''Eh, ga kok.. Anu,, badan kamu bagus ya mel..'' jawabku keceplosan..
Amel kaget, rupanya dia lupa kalau sekarang dia lagi bugil.. Amel langsung menutupi vaginanya dengan tangannya.
Sedetik kemudian kayaknya dia berubah pikiran.. Dia meremas tanganku, trus dia bilang ''kamu ga 'pengen' ndru abis aku sama rendi tadi?''
'' ya pengen lah mel, spa sih yang ga pengen liat body mulus kayak kamu.'' jawabku sambil membalas remasan tangannya.
Amel melingkarkan tangannya dileherku lalu dia mendekatkan bibirnya ke bibirku sambil memejamkan matanya.. ”wwaaow, rezeki nomplok nih” aku bersorak dalam hati.. Langsung aja aku lumat bibir seksinya. Pikiranku sudah didpengaruhi nafsu, aku sampe lupa kalau dikamar kost masih ada rendi yang ketiduran, mungkin karena capek atau masih dalam pengaruh alkohol..
Aku dan amel masih berciuman dengan liarnya, tiba-tiba tangan amel turun keselakanganku dan meremas penisku yang masih terbungkus celana jeansku. Aku makin bernafsu, ciumanku turun ke leher amel, ku dengar desahan kecil dari bibir seksinya. Ciumanku terus turun hingga ke payudaranya, aku jilatin payudaranya dan aku hisap putingnya.
'' Eemmmhhf. . . Terus ndru, hisap terus.. Enak banget ndru. . . '' bisik amel.
Ciumanku terus turun ke perut dan akhirnya sampai di vagina amel .. Vagina tanpa bulu milik amel tampak indah bagiku.
''Vaginamu indah bnget mel'' kataku
Rendi dengan buasnya menciumi dan menjilati tubuh amel yang sudah tanpa baju. Perlahan rendi membuka pengait bra amel, dan sekarang terlihat seutuhnya payudara amel yang sebelumnya hanya ada dalam hayalanku. Rendi semakin buas mencium dan menjilati payudara amel.. '' aaacccchh.... '' terdengar desahan amel yang bener-bener bikin aku ga tahan.
Rendi dengan cepat melepas celana dan celana dalam amel, begitu juga dengan amel, amel ga kalah buasnya dengan rendi, amel juga dengan cekatan melucuti seluruh pakaian rendi.. Merera berdua sudah tanpa busana sekarang, aku semakin ga sabar menunggu kelanjutannya.. Seperti nonton bokep aja pikirku, tapi kali ini live cuy, nyata didepan mataku. Aku melihat amel menggenggam dan mengocok penis Rendi. Rendi tampak mngeluh kenikmatan, ditambah lagi sekarang amel memasukan penis rendi kedalam vaginanya.. Amel dengan agresivnya menggerakan pinggul di atas tubuh rendi, terlihat rendi sangat kenikmatan dengan apa yang dilakukan oleh amel.. Tak mau kalah rendi membalikan tubuh amel. Sekarang permainan dikuasai sepenuhnya oleh rendi, rendi mengerakan pnggulnya ga beraturan, amel menjerit keras, entah itu jeritan ksakitan atau jeritan kenikmatan. Aku cuma mendengar suara mereka aja. Aku ga tahan kalau aku lebih lama melihat permainan mereka. Aku memilih untuk kembali smbunyi kedalam kamar mandi. Entah berapa menit aku sembuyi dikamar mandi sambil mendengarkan rintihan serta desahan amel yang bener-bener bikin aku ga kuat.. Aku kaget tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar mandi tempat persembunyianku, awalnya aku sempat menahan pintu, tpi aku ga mau dia kaget dan menimbulkan suara berisik, akhirnya aku pasrah dan membiarkan pintu terbuka, ternyata orang yang membuka pintu itu adalah amel kontan aja amel kaget melihat aku ada dikamar mandi, untungnya amel ga teriak.
''ngapain kamu disini?'' tanyanya
''ee.. Anu.. Tadi aku kaget ada suara motor rendi, waktu aku intip lewt jendela, aku liat kamu sama rendi mau masuk ke kost, jadi aku sembunyi disini..'' jawabku dengan gugup.
''trus kamu denger yang tadi??'' kata amel..
Aku bingung mau jawab apa, aku cuma takut amel marah.
''i iya mel, tdi aku juga sempet liat apa yank kalian lakuin..'' jawabku..
Diluar dugaan ternyata amel ga marah samasekali.. Waktu itu amel masih dalam keadaan bugil, ya jelas laah jakunku turun naik menelan liur melihat tubuhbugil amel yang putih mulus.
'' kmapa ndru??'' kata amel yang heran melihat aku yang lagi bengong....
Aku kaget..
''Eh, ga kok.. Anu,, badan kamu bagus ya mel..'' jawabku keceplosan..
Amel kaget, rupanya dia lupa kalau sekarang dia lagi bugil.. Amel langsung menutupi vaginanya dengan tangannya.
Sedetik kemudian kayaknya dia berubah pikiran.. Dia meremas tanganku, trus dia bilang ''kamu ga 'pengen' ndru abis aku sama rendi tadi?''
'' ya pengen lah mel, spa sih yang ga pengen liat body mulus kayak kamu.'' jawabku sambil membalas remasan tangannya.
Amel melingkarkan tangannya dileherku lalu dia mendekatkan bibirnya ke bibirku sambil memejamkan matanya.. ”wwaaow, rezeki nomplok nih” aku bersorak dalam hati.. Langsung aja aku lumat bibir seksinya. Pikiranku sudah didpengaruhi nafsu, aku sampe lupa kalau dikamar kost masih ada rendi yang ketiduran, mungkin karena capek atau masih dalam pengaruh alkohol..
Aku dan amel masih berciuman dengan liarnya, tiba-tiba tangan amel turun keselakanganku dan meremas penisku yang masih terbungkus celana jeansku. Aku makin bernafsu, ciumanku turun ke leher amel, ku dengar desahan kecil dari bibir seksinya. Ciumanku terus turun hingga ke payudaranya, aku jilatin payudaranya dan aku hisap putingnya.
'' Eemmmhhf. . . Terus ndru, hisap terus.. Enak banget ndru. . . '' bisik amel.
Ciumanku terus turun ke perut dan akhirnya sampai di vagina amel .. Vagina tanpa bulu milik amel tampak indah bagiku.
''Vaginamu indah bnget mel'' kataku
Amel hanya tersenyum manis..
Ku raba vagina amel, desahan amel semakin menjadi saat jariku ku masukan kelubang vaginanya..
''Aahhh... Ndru masukin terus....''
Aku semakin ga tahan mendengar desahan amel. Dengan cepat aku melepaskan celana ku dan juga celana dalamku..
Tanpa ku minta amel langsung meremas penisku, Amel memaju mundurkan tangannya yang sedang meremas penisku..
Aku meminta amel untu duduk, dan saat itu penisku berada tepat didepan wajahnya..
Sepertinya amel mengerti apa yang ku mau..
Amel tersenyum dan mulai memesukan penisku kemulutnya.. Terasa hangat dan nikmat sekali penisku saat berada didalam mulut amel..
Sambil menghisap penisku amel memainkan lidahnya di bagian bawah batang penisku..
Saat itu yang kurasakan hanya nikmat.. Aku sampai lupa kalau cewek yang sedang mengoral penisku ini adalah pacar temanku sendiri..
Aku menarik penisku dari mulut amel, kemudian aku menarik tubuh amel hingga aku dan Amel sekarang sama-sama berdiri..
Ku balikan tubuh amel, amel mengerti kalau aku ingin menyetubuhinya dari belakang..
Amel sedikit membungkukan tubuhnya..
'' masukin ndru, aku udah ngga tahan'' pintanya
Tanpa diminta dua kali aku langsung mengarahkan penisku ke vagina amel..
Aku mulai memasukan penisku ke lubang vagina amel..
'' aaacchh... Terus ndru, masukin terus.. Emmmhhf....''
Amel menjerit tertahan. Aku sudah tidak memperdulikannya lagi, aku terus memasukan penisku hingga seluruh penisku berada didalam vagina amel..
'' ndru, nikmat banget..''
Aku mulai menggerakan pinggulku maju mundur..
'' eemmhhf... Terus Ndru. Oocchh....''
Amel terus mendesah nikmat, begitu juga aku..
Penisku terasa sesak didalam vagina Amel..
''Ooochh.... Mel, vaginamu enak banget'' kataku
'' penismu juga nikmat banget Ndru.. Aaccchhhh.... Emhh.. Terus Ndru, puasin aku..''
Amel mulai mengerakan pinggulnya mengimbangi gerakanku..
'' oocchhh... Eeemmmhhf... ''
Aku mencabut penisku dari vagina amel, kemudian ku balikan tubuh amel dan ku angkat tubuhnya dan ku dudukan di atas bak mandi..
Ku angkat kaki kiri amel kemudian aku mulai memasukan lagi penisku kedalam vagina Amel..
'' aaacchh.... Terus Ndru, masukin terus... Enak banget ndru...''
Aku terus mngocok penisku didalam vagina amel sambil melumat bibir amel..
'' eemmhh... Mel, aku mau keluar.''
'' keluarin didalam aja ndru '' kata Amel.
Seluruh badanku terasa kejang, dan aku merasakan nikmat sekali disekitar selakanganku..
'' oocchhhh.... Aku keluar mel..''
''aaaccchh.... Ndru, nikmat banget.. Oocchhh..''
Aku memeluk tubuh amel dari belakang.. Ku ciumi lehernya..
'' emhh, nikmat banget mel..'' bisiku ditelinganya..
Amel membalikan tubuhnya dan tersenyum penuh arti padaku..
Lalu dia mencium bibirku, kali ini ciuman amel terasa lembut..
'' inget ya ndru, ini cuma rahasia kita berdua, jangan sampe ada orang lain yang tau..''
'' iya, tenang aja.. Aku bisa jaga rahasia kok mel''
Lalu aku memasang kembali celana dan celana dalamku.. Kulihat amel membersihakan vaginanya dengan air.. Aku hanya tersenyum dan keluar dari kamar mandi.. Diruang tengah kulihat diruang tengah Rendi masih tertidur lelap.. Pelan-pelan aku keluar dari kost supaya tidak membangunkan Rendi..
Itulah kisahku ngentot dengan pacar temanku sendiri.. Terkadang aku merasa bersalah pada Rendi.. Tapi ku pikir lagi, toh pacarnya juga mau kan?? Jadi bukan salahku sepenuhnya..
Langganan:
Postingan (Atom)